AUTOBIOGRAFI

Nama saya Nevaleona Agustina Firdausyah. Saya terlahir pada tanggal 23 Januari 1997. Saya dilahirkan oleh ibu yang bernama Sri Widyastuti Elsera dan seorang ayah yang bernama Muhamad Agus Wijaya. Saya terlahir kembar. Saya memiliki 2 orang saudara. Abang saya bernama Aditya Bagus Elciano. Kembaran saya yang lahir terlebih dahulu bernama Nevyleoni Alshiva Widyasera. Saya lahir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kami tinggal di Rumah Susun Pulomas Jakarta Utara.

Kata ibu, saat saya masih di dalam kandungan, kami tidak terlihat kembar. Lalu saat masuk masa kelahiran, dokter dan ibu terkejut karena ternyata bayi yang ada di dalam kandungan ibu adalah bayi yang kembar. Hal itu terjadi karena saat dalam kandungan, Nevy kembaran saya, waktu itu tertutup oleh badan saya yang jauh lebih besar sehingga pada waktu USG hanya terlihat satu bayi saja.

Foto pertama kali saya memakai mukenah

Bersama kembaran saya Nevyleoni

Pada masa 1 hingga 2 tahun saya dititipkan kepada nenek dari pihak ibu yang terletak di Jalan Sukamulya 2 Kemayoran Jakarta Pusat karena saat itu ibu tidak sanggup merawat 3 anak sekaligus. Ibu menitipkan saya kepada nenek karena saya dianggap lebih pendiam dan penurut dibandingkan kembaran dan abang saya. Pada saat itu lah saya hampir tidak pernah bertemu dengan kedua orang tua saya. Saya hanya ditemui beberapa kali dalam sebulan. Pada saat itu jarak memisahkan saya dengan kedua orang tua saya. Saat itu juga saya selalu ketakutan saat melihat ayah sendiri. Itu terjadi karena ayah tampak terlihat galak dan saya merasa asing dengan ayah.

Memasuki umur 4 tahun  saya baru diserahkan kembali ke ayah dan ibu. Saat itu pula saya mulai beradaptasi dan mendekat dengan ayah. Butuh waktu cukup lama untuk hal itu. Memasuki masa Taman Kanak-kanak (TK), ayah dan ibu memutuskan untuk pindah rumah yang berdekatan dengan rumah nenek dari pihak ibu, dari Rumah Susun Pulomas ke daerah Jalan Sukamulya 2 Kemayoran, Jakarta Pusat. Saya mulai bersekolah di TK Darussalam tetapi tidak bertahan lama karena saya selalu menangis dan tidak pernah diantarkan oleh ibu. Sayapun langsung dipindahkan ke Sekolah Dasar Negeri 03 pagi.

 Acara pernikahan om

Lulus Sekolah Dasar (SD) saya melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama 269 Jakarta Pusat. Dari kelas 7 hingga kelas 9 saya selalu terpilih untuk menjabat sebagai bendahara di kelas. Akan tetapi saat di kelas 9 pernah terjadi saya menghilangkan uang kelas sebesar RP 1.000.000. Sayapun bingung dan menangis ketakutan. Saya mengadu ke ibu serta wali kelas. Akhirnya ibu mau mengganti uang yang telah saya hilangkan. Meskipun uang tersebut sudah dilunasi tetapi saya masih selalu merasa bersalah karena kecerobohan saya.

Lulus SMP saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 72 Jakarta Utara. Saya mendapatkan kelas X-4. Di sana saya bertemu dengan seseorang yang bernama Nadia Marten. Saya selalu merasa nyaman saat berada didekat Nadia hingga saat ini Nadia adalah sahabat sejati saya.

Kelas X-4 SMAN 72’11

Bersama Nadia Marten


Saat saya berada di kelas X saya pernah mengikuti lomba Fashion Show. Saya mengikuti lomba tersebut karena dari kecil saya bertekad untuk memasuki dunia permodelan. Sayapun selalu memenangkan juara pertama saat adanya lomba Fashion Show. Akan tetapi berjalannya kegiatan sekolah yang waktunya selalu bersamaan membuatnya terbengkalai. Di sekolah saya mengikuti ekstrakurikuler Cheerleaders dan juga sebagai pengurus OSIS. Hingga saat itu saya memutuskan untuk berhenti di dunia permodelan dan melanjutkan kegiatan sekolah yang saya ikuti. Meski sangat sedih karena tekad yang selalu saya impikan dari kecil harus terputus saat itu.

Team Cheerleaders SMAN 72 BST 07’08


Pemotretan pertama di dunia permodelan

Kenaikan kelas XI memasuki adanya jurusan. Ayah selalu menyarankan saya untuk masuk jurusan IPA. Akan tetapi saat pengambilan rapot tiba saya justru masuk ke jurusan IPS tetapi saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes pindah jurusan. Sayapun belajar lebih giat lagi agar bisa menjawab 100 soal yang ada pada tes tersebut. Sayapun berhasil lolos dari tes itu dan saya masuk di kelas IPA 2. Di sana saya mendapat kawan baru yang bernama Yuni Farida dan Lulu yang sudah berteman dengan saya sejak masa SMP. Saya mempunyai teman sebangku yang bernama Indria Aprilyana. Dengan berjalannya waktu kamipun akrab hingga saat ini kami selalu menjalani waktu bersama.

XI IPA 2 Study Tour Ke-Jogja

Suasana Kelas Gak Ada Guru :D

Study Tour Ke-Bali

Mewakili Kelas XI IPA 2 Untuk Lomba Abang None

Komentar

Posting Komentar

Follow me on social media :

Facebook  Twitter  Instagram LinkedIn