Dear 2020

 


Tulisan ini ditujukan untuk mengenang bagaimana kita mampu melewati masa-masa penuh kejutan di 2020 ini…


Dear 2020,

Gak terasa 2020 segera berakhir, banyak hal yang dipelajari pada tahun ini. Dari mulai menurunkan ego atas setiap permasalahan yang terjadi. Lebih bijak, diam, tenang, dan memanfaatkan setiap waktu dan langkah kecil yang ada, dengan kerjaan, kampus, keluarga, teman, pacar, atau bahkan meluangkan waktu untuk bisa memperbaiki diri sendiri, baik fisik maupun jiwa. Seakan permasalahan-permasalahan sudah menjadi makanan sehari-hari di 2020 ini.

Dari peristiwa banjir besar diawal tahun, 1 Januari 2020 tepat setelah malam perayaan tahun baru, dimana turun hujan yang tidak berhenti-henti. Dan untuk pertama kalinya seumur hidup ngerasain yang namanya kebanjiran, meskipun masih sangat bersyukur banget karna rumah gak kemasukan air, meskipun saat itu super tegang karena kalau sekali lagi hujan turun, masuklah genangan banjir ke rumah. Se-gak enak itu ternyata banjir, bukan seperti dugaan gue yang sempet bilang enak kalau banjir, bisa main air hehe nyatanya gak sama sekali, karna ada yang lebih panik dari takutnya air masuk, yakni panik banget tikus pada keluaran kemana-manaaa, bahkan sempet masuk ke rumah!!😭. Karna orang rumah pada fokus untuk liatin air masuk atau enggaknya ke rumah, sampai gak ngeliat ada tikus masuk ke rumah aarrghhh!! karena pada saat itu listrik mati, keadaan gelap, untung bokap peka banget ada yang lewat, alhasil lagi repotnya banjir karna harus naro banyak pakaian di depan pintu supaya air ketahan, tapi jadi ada kerjaan sulit yaitu keluarin itu tikus dari rumah😓 karena di rumah pada takut banget sama yang namanya tikus, ya bokaplah satu-satunya yang bisa ngeluarin itu tikus dari dalam rumah. Sempet marah juga karna kesel ya ada aja gitu, tp akhirnya keluar juga itu tikus dari rumah karena kecerdasan bokap hehe. Tapi memang banjir ini banjir terparah, sampai semua daerah Jakarta tergenang, kantor-kantor diliburkan karna selain akses jalan yang susah, semua orang udah sibuk mengurus rumahnya yang tergenang air, perabotan yang rusak akibat tergenang, ngungsi dimana-mana, bahkan untuk makan pun susah, hampir jarang yang menjual dagang makanan ataupun sayuran. Banjir ini berlangsung hampir satu mingguan.

Di awal Maret, baru munculnya wabah virus corona di Indonesia. Yang menyebabkan semua perusahaan harus meng-wfh kan karyawannya. Awal yang sulit karena gue dikasih tugas yang bukan seharusnya, namun demi agar tetap bertahan, semua gue lakuin, dari yang nangis karna sulit untuk belajar dan keluar dari zona nyaman, sampai akhirnya terbiasa dan harus bisa. Sampai menjelang desember ini, corona tidak juga membaik. Orang-orang seperti sudah tidak peduli dengannya, menghiraukan segala peraturan yang ada. Karena hampir 3 bulan full diawal Maret hingga Mei semua orang betul-betul berdiam atau stay di rumah, mentaati segala peraturan. Yang awalnya terjadi pro kontra tentang shalat jum’at yang dihentikan sementara karena tidak boleh ada kerumunan, sampai untuk pertama kalinya dalam sejarah merasakan bulan Ramadhan yang sangat berbeda dari bulan Ramadhan sebelumnya, karena kita harus tetap stay di rumah. Tidak ada tarawih, tidak ada jual takjil, sampai tidak adanya shalat idul fitri, dan bersilaturahmi bersama keluarga yang lain. Allahuakbar, gak pernah nyangka 2020 akan terjadi seperti ini😭 Gak berhenti disitu, perusahan-perusahaan pun menyerah banyak dari mereka yang memberhentikan karyawannya, puluhan hingga ratusan. Sampai gue sendiri takut, tegang, bahkan gak tenang, takut gue menjadi salah satu karyawan yang akan diberhentikan😢😣 Subhanallah yaallah kami serahkan semuanya kepadamu, kami yakin semua ini adalah teguran, cobaan, dan pelajaran untuk kami umatmu agar bisa lebih mensyukuri dari hal-hal yang terkecil dan bisa memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, amin allahumma amin.

Masalah corona gak selesai sampai disitu, selain takut akan penyakitnya, namun hal ini juga berdampak bagi sebagian kaum wanita, yaitu timbulnya jerawat yang meradang akibat pemakaian masker. Mungkin bagi sebagian orang hal ini dianggap lebay, namun untuk kita yang mungkin dibilang hampir jarang jerawatan, tentu hal ini sangat bikin stress😩 ke dokter muka sangat tidak mungkin, karna harus menghindari yang namanya bersentuhan atau berkomunikasi dengan orang lain. Dan saat ini pun, kita harus pinter-pinter menghemat uang, karena kita gak ada yang tahu akan nasib kedepannya bagaimana, entah amit-amitnya terjadi pemecatan, apalagi yang bakal dihasilkan?. Back to pimple, segala cara alami gue coba, masker madu, putih telur, jeruk nipis, sampai mencoba rutin minum celery juice, sempat membaik namun gak kunjung sembuh, sampai akhirnya gue menemukan krim yang cocok sama jerawat gue, alhamdulillah muka kembali normal meskipun jerawat masih sering muncul😖. And anyway, dimasa pandemi ini bukan hanya tentang jerawat, tapi semua orang sampai melakukan potong rambut di rumah, yang trend tiktok lah, melakukan olahraga atau masak-masak di rumah. Dan hampir semua orang mencoba ambil jalan berjualan demi mentutupi kurangnya penghasilan. Gue yang gak enakan untuk menolak ini jadilah korban, dimana gue selalu beli setiap ada teman-teman yang nawarin. Sampai lama-lama terjadi kebangkrutan diri sendiri wkwk alhasil gue beranikan diri untuk belajar menolak, masyaallah kita gak pernah tau ya, kejadian sekecil apapun ternyata memiliki pelajaran yang sangat luar biasa. Sampai sekarang gue menulis blog ini, pelajaran itu masih bisa gue lakuin untuk menolak segala yang toxic di kehidupan ini.

Berbicara tentang toxic, gue yang akhirnya memberanikan untuk memutuskan menjauhi segala pertemanan yang toxic demi kehidupan yang lebih tenang. Berani say no, untuk menolak segala ajakan yang gak jelas-jelas tujuannya, yang masih mementingkan jalan hanya untuk bisa pamer di story tentang segala hal, terlihat havefun dengan kehidupannya, like everything is fine, dan merasa paling betul omongannya hehe kalau lo yang lagi baca ini salah satunya, mending menjauh aja dari gue ya😇 gue cuma belajar ke diri sendiri kalau jangan berteman dengan orang yang bahkan bikin hidup kita gak nyaman. Friendship is about comfort and love, cukup punya beberapa teman atau sahabat yang mengerti tentang kehidupan bukan hanya soal story lagi nongkrong, live music, ketawa ketiwi, pamer lagi makan, lagi minum, mabok, dan sebagainya. Tapi gue gak pernah anggap mereka salah atau buruk, it’s okay to be human and let go sometimes, mungkin hanya fase nya aja yang berbeda, mereka sedang menikmati itu, sedangkan gue sudah melewati masa itu, bedanya gue gak pernah story-in aja hehe jadi saat ini gue lebih bersyukur karna memiliki teman yang memang sejalan dan sepaham dengan gue. Ternyata betul kata pepatah ya, alam yang akan menyeleksi dengan sendirinya siapa yang pergi dan siapa yang datang. ps. I am not just talking to you; I’m talking to myself too😉

Tidak sampai dipertemanan, percintaan gue juga ternyata hancur di 2020 ini😢 setalah hampir 3 tahun gue jalanin bersama. Iya, ini adalah pacaran terlama gue hehe ini adalah lelaki yang sebelumnya jauh di ekspektasi gue, kriteria gue pun juga bukan, namun lelaki ini lelaki terbaik yang pernah gue temuin. Dia si super baik, super sabar, pinternya gak ada obat, dan yang pasti sikap dewasanya yang bisa kasih gue pelajaran tentang banyak hal, karna memang umur kita yang jaraknya terbilang jauh jugasi, yakni hampir 10 tahun haha gak pernah nyangka ya pacaran sama yg umurnya jauh banget diatas kita! He makes me a better version of myself😭💙 Di lain sisi perbedaan umur yang gak menjadi halangan orang untuk jatuh cinta, namun dari sini gue juga belajar kalau umur bukan menjamin segalanya, kedewasaan, pengertian, sampai kesetiaan. Di 2020 ini, kisah cinta gue sangat di uji banget, ada aja yang selalu diributin sampai akhirnya masalah itu udah gak bisa ditolerin😢. Gak nyangka udah pasti, semua orang yang kenal dia pasti akan mengatakan hal yang sama. Betul-betul gak habis pikir atas apa yang dilakuin, sejauh ini.. dan dalam kondisi ini.. yaallah... lukanya pun gak akan pernah hilang, entah sampai kapan kejadian ini bisa dilupain biar enggak diulang untuk mengungkit-ungkitnya😔. Bahkan permsalahan ini yang akhirnya panjang sampai ke keluarga. Berat rasanya, kesehatan mental yang udah dikuat-kuatin di 2020 ini justru semakin hancur, tp gue yakin, diluar sana masih ada orang-orang yang sedang menghadapi masalah bahkan lebih berat. Jadi tetap harus disyukuri entah bagaimana akhir dari kisah percintaan ini😔

Rasanya gak bisa ngomong apa-apa lagi, selain berharap disisa 2 bulan penghujung akhir tahun ini (bahkan ini udah akhir November), semoga corona ini cepat berlalu dan semua bisa segera mendapatkan jalan keluar atas semua permasalahannya, optimis aja selama kita terus pasrahkan pada Allah SWT yang memiliki alam semesta ini. Karena mungkin tidak mungkin, semua ini jalan yang sudah ditakdirkan untuk kita jalani. Memang butuh proses, pelan-pelan, berat, sakit, terpukul, itu pasti namun tetap harus selalu sabar dan bertawakal. Dan jangan lupa untuk tetap bersyukur hal sekecil apapun yang terjadi dihidup kita. Kesehatan, keselamatan, dan kekuatan sampai didetik ini yang luar biasa masih kita rasakan juga termasuk kenikmatan yang Allah kasih untuk kita. Say alhamdulillah… Karena lewat 2020 ini, kita bisa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih kuat lagi dan lebih baik lagi, amin yarabbalalamin. Yuk semangat, you're stronger than you think!!!💪💙💙

Komentar

Follow me on social media :

Facebook  Twitter  Instagram LinkedIn