Mewabahanya virus corona di Indonesia membuat pemerintah pusat dan daerah mewajibkan masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Hal ini juga berlaku pada para pekerja dan profesional jika menghadapi situasi ini salah satunya adalah melakukan WFH atau Work From Home. WFH merupakan salah satu upaya kegiatan yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk mencegah penularan virus corona di masyarakat.
Apa itu Work From Home?
WFH adalah Work From Home atau bekerja dari rumah. Artinya, karyawan tidak perlu datang ke kantor dan bisa bekerja dari tempat tinggalnya. Dengan begitu, risiko penularan virus di masyarakat dapat berkurang. Sehingga, pandemi virus corona di seluruh dunia bisa segera berakhir.
Berikut Work From Home di tengah pandemic virus corona ini, simak videonya ya!
Adapaun kelebihan Work From Home (WFH) adalah sebagai berikut :
- Menghemat biaya pengeluaran bagi karyawan, kerja dari rumah dapat menghemat biaya makan dan biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Berbeda halnya, jika berangkat ke kantor. Biarpun mendapat biaya transportasi dan makan dari kantor, tapi biasanya dengan keluar rumah, cobaan untuk membeli makanan di restoran tertentu membuat biaya yang dikeluarkan lebih dari budget yang telah ditetapkan.
- Fleksibel, bekerja dari rumah memang membuat karyawan lebih fleksibel dan dapat menentukan sesuai keinginan ingin bekerja pada jam berapa. Pasalnya, setiap orang memiliki jam produktif yang berbeda satu sama lain. Jam kerja tidak lagi terpaku lagi pada sistem jam 8-5 atau 9-6. Posisi duduk, pakaian serta jam makan bisa disesuaikan sesuai keinginan.
- Mendekatkan diri kepada keluarga, kerja dari rumah tentu akan sangat menguntungkan seseorang yang telah berkeluarga. Momen ke momen bersama keluarga akan didapatkan seiring waktu berjalan. Meskipun begitu, kita tetap harus membatasi antara pekerjaan dan keluarga di rumah.
Sedangkan work from home juga memiliki beberapa kekurangan yaitu :
- Terganggu keluarga, tidak dapat dipungkiri kedekatan dengan keluarga juga bisa berakhir menjadi gangguan. Terlebih jika pekerja telah memiliki anak, pasti tidak mungkin mengabaikan anak mereka begitu saja. Hal itu dapat menyebabkan sang pekerja meninggalkan pekerjaan.
- Jam kerja tidak teratur, sistem kerja dari rumah memang fleksibel, tapi jika terlalu memfleksibelkan diri, kita tidak akan memiliki batasan jam kerja seperti yang seharusnya. Kita bisa saja terlalu mementingkan pekerjaan di semua hari selama 24/7 atau justru malah mengabaikan pekerjaan dan menundanya secara terus menerus.
- Kurang termotivasi, bagi sebagian orang melihat cara orang lain bekerja di kantor adalah sebuah motivasi tersendiri. Lingkungan dengan situasi yang kompetitif di kantor juga menjadi acuan bagi sebagian orang untuk terus melangkah lebih maju lagi. Cara kerja dari rumah yang sendirian ini cenderung mengakibatkan seseorang menjadi tidak termotivasi dan kurang kompetitif.
Komentar
Posting Komentar