Menjadi Public Relations Yang Profesional



Berkarier sebagai staff Public Relations memang menyenangkan bagi beberapa orang. Karena profesi pekerjaan ini sering berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Sehingga selain bisa menambah pengalaman juga menjadi pintu gerbang yang baik bagi perusahaan. Selain dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan baik terhadap semua kalangan, profesi yang berperan sebagai penghubung antara perusahaan dan organisasi dengan publiknya itu juga harus memiliki beberapa kemampuan lainnya. Meski terlihat mudah, tetapi faktanya membutuhkan kerja keras apabila ingin berkarier di bidang ini. Apalagi jika memang ingin menjadi seorang Public Relations yang profesional. Berikut tips jika ingin menjadi staff Public Relations yang profesional :
  1. Mampu berkomunikasi dengan baik. Frank Jefkins dalam bukunya yang berjudul “Public Relations” menyebutkan persyaratan mendasar bagi seorang PR adalah harus mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, PR juga dituntut untuk bisa berbicara di depan umum dan mampu melakukan presentasi. Tak hanya itu saja, seorang PR juga harus mampu membuat press release, membuat artikel dan feature untuk house jurnal yang akan diterbitkan oleh perusahaan. Termasuk juga menulis naskah pidato untuk top manajemen, menulis laporan, menulis brosur, hingga konsep iklan layanan masyarakat.
  2. Kemampuan kepemimpinan. Menjadi seorang PR memiliki tuntutan dan kemampuan mengantisipasi suatu masalah baik di dalam organisasi maupun di luar. Hal ini juga termasuk kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan dan melaksanakannya sampai selesai, termasuk perincian anggarannya hingga evaluasi terhadap kegiatan tersebut. PR diharapkan mampu mengorganisasikan berbagai macam kegiatan kehumasan. Profesi sebagai PR menuntut pekerja di bidang tersebut harus mampu berpikir jernih serta objektif.
  3. Kemampuan membina relasi. Sebagai seorang PR profesional berarti harus mampu menciptakan serta mempertahankan networking dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan. Profesi PR juga dituntut harus bisa bekerja sama dengan orang banyak. Kemampuan untuk membina serta mempertahankan relasi itu sangatlah penting untuk membangun opini positif terhadap perusahaan sehingga tercipta hubungan saling percaya satu sama lain.
  4. Kreatif. Kreativitas merupakan komponen yang paling penting dari sukses tidaknya sebuah brand, produk maupun perusahaan. Berprofesi sebagai PR berarti dituntut untuk harus penuh dengan gagasan atau ide-ide cemerlang serta kreatif. Oleh karena itu, seorang PR harus memiliki wawasan yang luas. Tak hanya itu, PR juga harus memiliki kemampuan sebagai problem solver di mana bila ada masalah menghampiri, serumit apapun itu, ia harus bisa menemukan solusinya. PR juga harus menginspirasi tumbuhnya ide-ide kreatif sehingga memberikan ide baru dalam bentuk konten yang kreatif.
  5. Kemampuan menghadapi situasi krisis. Beberapa tahun belakangan banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami krisis. Maka, tidaklah mengherankan jika manajemen krisis (crisis management) menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh para praktisi PR. Pasalnya, saat krisis menghadang, perusahaan akan menghadapi risiko yang cukup serius, yaitu rusaknya reputasi mereka. Untuk itu, PR harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan ketenangan perusahaan serta mengembangkan rencana strategis dengan cepat untuk mengelola situasi krisis. Tidak heran bila agensi dan perusahaan mencari talenta PR yang mampu menawarkan solusi kepada CEO dan eksekutif perusahaan saat berada di tengah sorotan masyarakat akibat pemberitaan atau alasan yang negatif.
  6. Kemampuan menulis. Menjadi seorang praktisi PR diharuskan memiliki kemampuan menulis baik untuk eksternal maupun internal audiens. Bahkan saat ini, PR profesional diminta untuk bisa melakukan lebih dan lebih lagi. Hal ini termasuk menulis untuk audiens eksternal dengan metode PR tradisional. Seperti halnya menulis untuk audiens internal, PR harus memahami apa yang memotivasi karyawan.
  7. Kemampuan analisis pemberitaan. Praktisi PR memiliki satu tugas penting, yaitu memastikan bahwa pesan-pesan dari perusahaan sampai ke media. Namun, ketika berita sudah ditayangkan, pekerjaan kamu belum selesai. Kamu perlu mendorong agar kunjungan ke media, atau situs perusahaan kamu sendiri meningkat, memastikan bahwa berita atau kontennya dibaca secara meluas, atau memilih media yang perlu diprioritaskan. Mengelola situs menjadi satu-satunya cara kalian untuk memahami proses penulisan berita, bagaimana editornya mengelola jadwal kegiatannya, dan apa yang perlu disampaikan agar media mau menulis tentang perusahaan. Kamu juga perlu memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan berita-berita dari perusahaan. Bagikan juga berita-berita dari media online ke media sosial perusahaan.
  8. Piawai bernegosiasi. Seorang praktisi PR diharuskan memiliki keahlian dan pandai dalam menganalisis sesuatu, menangani isu serta memiliki keahlian untuk bernegosiasi. Kemampuan negosiasi ini penting, karena praktisi PR bukan hanya bernegosiasi dengan pihak internal tetapi juga harus menghadapi banyak pihak.
  9. Kemampuan menjalin relasi dengan media. Kemampuan menjalin relasi dengan media atau media relations juga menjadi modal dasar lainnya, bagi praktisi public relations. Praktisi PR harus mempunyai pemahaman, pengetahuan serta keterampilan untuk mengenal media dengan baik. Tak hanya itu, PR juga harus mengenal media konvensional, sosial, dan apapun jenis media itu, beserta dengan karakter masing-masing media.Mulai dari jam deadline, jenis-jenis media yang cocok dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, gaya, dan keunikan.  Termasuk preferensi masing-masing media. Untuk itu, bila mantan wartawan terjun ke dunia PR, tentu hal tersebut akan menjadi nilai tambah tersendiri. Sebab, dia telah mengerti sistem dalam dunia pers dan sudah memahami peta media di Indonesia. Selain itu, seorang praktisi PR juga harus mampu menjalin komunikasi yang baik dan berkualitas dengan para jurnalis, termasuk editor dan pemimpin redaksi (editor in chief).
  10. Memiliki integritas dan jujur. Profesi sebagai seorang PR harus memiliki kepribadian yang utuh dan jujur serta memiliki kredibilitas yang tinggi, yakni dapat diandalkan dan dipercaya oleh orang lain. Hal ini wajar mengingat sebagai seorang PR akan menjadi sumber berita bagi pers atau media massa, sehingga informasi yang disampaikan harus dapat dipercaya dan memiliki nilai berita yang tinggi. Yang tak kalah penting, dalam melakukan kegiatan PR harus selalu menerapkan etika profesi PR yang berlaku. Tak lain agar tidak menimbulkan misinformasi dan miskomunikasi.

Komentar

Follow me on social media :

Facebook  Twitter  Instagram LinkedIn