Bagi kebanyakan orang, memulai usaha itu merupakan sesuatu yang penuh tantangan dan butuh mental yang kuat. Dan kurangnya modal seringkali menjadi faktor yang membuat niat seseorang untuk memulai usaha menjadi surut. Pada kenyataannya, modal bukanlah faktor utama namun mentalitas seseorang lah yang menentukan. Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tidak hanya mempunyai keterampilan di bidang usaha tertentu, akan tetapi juga mempunyai kemauan dan kemampuan jiwa kewirausahaan. Mampu dalam menangkap ide peluang peluang bisnis dan manajerialnya, cakap untuk bekerja, mengorganisir, kreatif, serta mempunyai kemamuan yang kuat untuk konsisten dan tidak mudah menyerah.
Selanjutnya adalah tahap memasuki dunia usaha, ada tiga cara untuk memulai atau memasuki dunia usaha atau kewirausahaan yaitu :
1. Merintis usaha baru (starting)
- Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
- Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
- Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
3. Kerjasama manajemen (franchising)
Sebelum membahas mengenai usaha baru dan model pengembangannya, alangkah baiknya Kita mengetahui akan pengertian dan tujuannya. Menurut Brown dan Protello, bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis inipun akan meningkat pula perkembangannya dalam melayani masyarakat. Sedangkan tujuan dari pembisinis itu adalah untuk memasuki dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa sebagai seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai pengelola sekaligus pemilik usaha, kita harus memiliki Kecakapan untuk bekerja, mengorganisir, kreatif, dan lebih menyukai tantangan.
3. Kerjasama manajemen (franchising)
Sebelum membahas mengenai usaha baru dan model pengembangannya, alangkah baiknya Kita mengetahui akan pengertian dan tujuannya. Menurut Brown dan Protello, bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis inipun akan meningkat pula perkembangannya dalam melayani masyarakat. Sedangkan tujuan dari pembisinis itu adalah untuk memasuki dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa sebagai seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai pengelola sekaligus pemilik usaha, kita harus memiliki Kecakapan untuk bekerja, mengorganisir, kreatif, dan lebih menyukai tantangan.
Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru :
- Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
- Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan.
Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha, seseorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi :
- Kemampuan teknik
- Kemampuan pemasaran
- Kemampuan finansial
- Kemampuan hubungan
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
- Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
- Konsumen terhadap produk usaha yang diinginkan
- Daya beli konsumen dalam pasar tertentu
- Bentuk usaha dalam pasar tersebut.
- Tempat usaha yang akan dipilih, apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan maupun pasar
- Organisasi usaha yang akan digunakan.
- Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya.
- Lingkungan / lokasi usaha, lingkungan dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan.
- Menetapkan visi dan misi usaha, dengan adanya visi dan misi, maka sebuah bisnis akan dapat fokus pada tujuan dibangunnya usaha tersebut.
- Terus memantau perubahan pasar, perubahan selalu terjadi pada semua jenis usaha. Jika ingin tetap bertahan pada suatu bisnis maka wajib hukumnya untuk selalu memantau perkembangan pasar.
Komentar
Posting Komentar